Kupang, NTT - Pengamat ekonomi Universitas Katolik Widya Mandira, Thomas Ola Langoday, berpendapat, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), sesungguhnya tidak membuat masyarakat mandiri.
"Pengalihan dana subsidi BBM sebaiknya lebih diarahkan untuk membangun prasarana publik yang dinikmati golongan miskin," kata Langoday yang adalah Dekan Fakultas Ekonomi Unwira itu, di Kupang, Kamis.
Apalagi kata dia, penyaluran BLSM belum tentu tepat sasaran karena data penerima bantuan yang digunakan pemerintah bisa tidak tepat sasaran dan mudah dipolitisir.
"Kalau subsidi hanya dinikmati golongan menengah atas, maka sebaiknya subsidi BBM dicabut 100 persen dan mengalihkannya dengan membangun sarana prasarana publik yang dinikmati golongan miskin," kata Langoday.
"Bantulah juga rakyat dengan sarana dan prasarana yang produktif dalam jangka panjang seperti lahan yang subur, rumah yang layak huni, transportasi yang layak dan peralatan produksi sesuai jenis usaha dan kebutuhan mereka," katanya.
"Ini kalau pemerintah ingin rakyat mandiri. Tidak lagi hidup terus bergantung pada belas kasihan pemerintah yang memberi mereka raskin atau bantuan langsung tunai seperti yang dilakukan pemerintah selama ini," katanya.
Sumber:antaranews.com
"Pengalihan dana subsidi BBM sebaiknya lebih diarahkan untuk membangun prasarana publik yang dinikmati golongan miskin," kata Langoday yang adalah Dekan Fakultas Ekonomi Unwira itu, di Kupang, Kamis.
Apalagi kata dia, penyaluran BLSM belum tentu tepat sasaran karena data penerima bantuan yang digunakan pemerintah bisa tidak tepat sasaran dan mudah dipolitisir.
"Kalau subsidi hanya dinikmati golongan menengah atas, maka sebaiknya subsidi BBM dicabut 100 persen dan mengalihkannya dengan membangun sarana prasarana publik yang dinikmati golongan miskin," kata Langoday.
"Bantulah juga rakyat dengan sarana dan prasarana yang produktif dalam jangka panjang seperti lahan yang subur, rumah yang layak huni, transportasi yang layak dan peralatan produksi sesuai jenis usaha dan kebutuhan mereka," katanya.
"Ini kalau pemerintah ingin rakyat mandiri. Tidak lagi hidup terus bergantung pada belas kasihan pemerintah yang memberi mereka raskin atau bantuan langsung tunai seperti yang dilakukan pemerintah selama ini," katanya.
Sumber:antaranews.com
Comments
Post a Comment