Ist
Tarian pertunjukan "Kanyoku" dari Sumba Barat Daya berhasil keluar sebagai juara empat dalam kategori penata musik terbaik pada Festival Taria Kreasi Anak Nasional di Surabaya. Kegiatan yang berlangsung di Surabaya sejak Rabu-Senin (26/6-1/7/2013) tersebut khusus untuk usia 6- 12 Tahun.
"Kanyoku" merupakan permainan anak-anak di Sumba Barat Daya. Permaiann dengan batu-batu ini kemudian dikemas dalam bentuk seni pertunjukan dalam perlombaan yang diikuti oleh 33 Propinsi se Indonesia. Para penari Kanyoku sebanyak sembilan orang dari sanggar Permata Manda Elu, Sumba Barat Daya yang juga merupakan Binaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya NTT.
Kepala UPT Taman Budaya NTT, Dra. Yohana Lingu Lango yang ditemui di kantornya, Senin (1/7/2013) menjelaskan, dalam lomba yang diikuti oleh 33 Propinsi ini, NTT mengutus tarian Kanyoku. Dan, hasilnya tim kesenian dari NTT menempati posisi empat kategori Penata Musik Terbaik.
"Ada empat kategori dalam lomba ini yaitu koreografi, penata musik terbaik, penata tari terbaik dan tarian terbaik. NTT menempati posisi empat untuk penata musik terbaik," jelasnya.
Musik tim kesenian NTT langsung ditangani Muhadi, S.Sn dari UPT Taman Budaya. Sementara, para pendamping lainnya adalah Marsela P. Klau, S.Sn, Paulina M.Samosir S.Sn dan Agustina Bobo, A.Md dari SBD serta Widyawati, S.Sn.
Sementara sembilan penari yaitu Asytoreth, Novalia Eunike, Keysha Pelli, Juliandi Egidia, Chen Petrilasmi, Fridolin Ayub, Juarjo Dodi, Obed Bobo dan Zebaoth Sakti.
Sementara sembilan penari yaitu Asytoreth, Novalia Eunike, Keysha Pelli, Juliandi Egidia, Chen Petrilasmi, Fridolin Ayub, Juarjo Dodi, Obed Bobo dan Zebaoth Sakti.
Yohana menjelaskan, kegiatan ini untuk menggali dan memberi apresiasi kesenian melalui tari-tarian kreasi sebagai upaya mengangkat dan melestarian tarian-taria tradisional. Selain itu juga utuk mendorong karya-karya tari kreasi baru agar berkembang menurut estetika dan artistik berdasarkan kearifan lokal.
"Juga memberi apresiasi seni tari kreasi baru kepada anak-anak sehingga pada masa mendatang bisa berkembang lagi sesuai yang diharapkan." jelasnya.
Ia menjelaskan, pemerintah SBD juga sangat mendukung ajang ini. Ini yang perlu menjadi contoh bagi pemerintah kota dan kabupate lainnya untuk mendorong kemajuan kesenian di daerah masing-masing."Keikutsertaan tarian ini juga didukung oleh Pemkab SBD dalam hal ini pak Bupati SBD. Ini jelas sangat membantu kelancaran kegiatan ini, ini juga yang perlu diapresiasi," jelasnya.
Ia menjelaskan, tahun depan NTT juga akan mengikuti ajang yang sama untuk kelompok Remaja. Festival tersebut akan digelar di Bandung. Pada kesempatan itu Yohana juga menjelaskan, NTT juga akan ambil bagian dalam Festival Teater Remaja Nasional. Kali ini UPT Taman Budaya akan mengutus Teater "Akar" dari Kota Kupang. Teater ini akan membawakan cerita rakyat Rote Ndao yang berjudul "Laposin".
Ia menjelaskan, berbagai kegiatan yang diikuti oleh UPT Taman Budaya hampir sebagian besar dibiayai oleh pemerintah pusat. Sementara UPT Taman Budaya NTT memiliki anggaran yang sangat terbatas untuk kegiatan-kegiatan tersebut.
"Kita sudah bangun hubungan yang baik dengan sejumlah Dirjen baik di Kementerian Pariwisata dan Ekonomo Kreatif maupun di Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan, kegiatan-kegiatan dibiayai dari sana," jelasnya.*
Sumber: Pos Kupang
Comments
Post a Comment