Ist
Taman Budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) ambil bagian dalam Temu Taman Budaya Nasional di Jambi, Selasa-Sabtu (4-8/6/2013) lalu di Jambi. NTT yang menampilkan tarian Iris Tuak dari Sabu dan ikut dalam pameran lima lukisa karya pelukis NTT mendapat memukau penyelenggara dan peserta yang datang dari 32 Propinsi lainnya.
Kepala Taman Budaya NTT, Dra. Yohana Lingu Lango yang didampingi salah seorang pendampng tim kesenian ke Jambi, Muhadi mengatakan pada acara tahunan ini, semua Taman Budaya se Indonesia harus menampilkan karya seni yang menjadi binaan selama ini.
Pada kesempatan itu, NTT menampilkan antara lain Tarian Mengiris Tuak dari Sabu dan pameran lukisan menampilkan lima lukisan karya tiga pelukis NTT yaitu Ever Elieze Lomi Rihi, S.Pd, Jacky Lau dan Tinik Royaniwati,S.Pd. "Jadi masing- masing Taman Budaya itu mempresentasikan karya-karya seni dan salah satu yang kita suguhkan adalah tarian ini," jelas Yohana yang dihubungi, Sabtu (8/6/2013).
Ia menjelaskan, tarian Mengiris Tuak yang menampilkan tujuh penari masing-masng empat pria dan tiga wanita langsung mendapat sambutan dari penonton warga Jambi dan peserta lainnya. Bahkan, tim Propinsi NTT juga mendapat apresiasi karena menampilkan tarian yang berbeda.
Penampilan energik para penari serta busana tradisional yang benar-benar mencirikan khas NTT memberi kesan bahwa NTT kaya dalam bidang seni dan budaya. "Memang tidak ada juaranya karena ini bukan lomba atau kompetisi, tapi kami diumumkan mendapat apresasi khusus karena penampilan kami," kata Yohana.
Dia menjelaskan, ajang seperti ini setidaknya membuktikan bahwa NTT memiliki banyak sekali kekayaan yang bisa memberi warna pada kebudayaan nasional. Dan, hal tersebut sudah ditunjukan. "Masih banyak kebudayaan NTT yang memilik nilai tinggi yang bisa kita gali," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Yohana juga menjelaskan apresiasi yang diberikan beberapa kurator nasional terhadap pelukis NTT yang ikut dalam pameran seni rupa di Yogyakarta, 24-30 Mei lalu.
Pameran tersebut sedikit memberi kesan bahwa sebenarnya orang NTT memiliki jiwa seni dan jauh dari kesan NTT hanya bisa menghasilkan preman. "Pameran di Yogyakarta itu sedikit menghapus citra NTT yang dikenal kasar. Bahkan, ada Pakualam juga kagum dengan anak-anak NTT yang memiliki jiwa seni," jelasnya.
Pameran tersebut sedikit memberi kesan bahwa sebenarnya orang NTT memiliki jiwa seni dan jauh dari kesan NTT hanya bisa menghasilkan preman. "Pameran di Yogyakarta itu sedikit menghapus citra NTT yang dikenal kasar. Bahkan, ada Pakualam juga kagum dengan anak-anak NTT yang memiliki jiwa seni," jelasnya.
Dijelaskannya, ke depan Taman Budaya NTT akan terus mendorong seniman-seniman di NTT untuk mau tampil dan mengekpresikan diri untuk kemajuan seni dan budaya bumi Flobamora.*
Sumber: Pos Kupang
Comments
Post a Comment