POS KUPANG/EUGENIUS MOA
Brigjen Untung Yoga, Kapolda NTT
KUPANG -- Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Polisi I Ketut Untung Yoga Ana menurunkan satu kompi Brimob dan satu satuan setingkat pleton Sabhara, serse dan intel.
Ratusan anggota Brimob dan Sabhara diturunkan untuk menjaga situasi tetap kondusif daerah sengketa perbatasan Desa Redon Tena dan Adobala, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur.
Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Polisi I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan hal itu saat dihubungi Pos Kupang, Selasa (2/7/2013) siang. Ia dikonfirmasi terkait langkah Polda NTT terkait pengamanan di wilayah konflik di Kecamatan Klubagolit pasca terjadinya pemotongan kepala manusia.
Tentang langkah penyelesaian, Kapolda Untung Yoga mengatakan, persoalan yang terjadi bukan permasalahan atau kasus yang sementara ditangani kepolisian. Polisi bertugas keamanan saja.
Bila terjadi sengketa persoalan perbatasan, kata Kapolda Untung Yoga, menjadi urusan pemerintah dalam mengatasi. "Jangan tanya kepada polisi untuk urusan penyelesaian sengketa tanahnya. Kami justru mengimbau kepada pihak-pihak yang berkompeten untuk proaktif dan bekerja sampai selesai," jelas Kapolda Untung Yoga.
Menurut Kapolda Untung Yoga, berbagai langkah sudah diambil pemerintah semenjak kasus itu terjadi pada tahun 1904. Sampai sekarang tidak ada kesadaran dari kedua belah pihak untuk mencari solusi yang terbaik.
Bila sudah terjadi seperti itu, demikian Kapolda Untung Yoga, polisi sudah melakukan langkah pengamanan. Selain itu sudah mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan cara-cara kekerasan dan tidak main hakim sendiri. "Mereka sudah sepakat. Tetapi begitu ditinggal berantem lagi," jelas Kapolda Untung Yoga.
Kapolda Untung Yoga mempertanyakan kinerja pihak lain sehingga persoalan ini timbul kembali. Pasalnya jajaran kepolisian tidak bisa bertindak lebih jauh lagi. "Sekarang yang tidak bekerja siapa. Apa polisi bisa bertindak lebih jauh daripada itu," kata Kapolda Untung Yoga.*
Sumber: Pos Kupang
Comments
Post a Comment