KUPANG -- Hasil rekapan operasi patuh Turangga 2013 di wilayah Nusa Tenggara Timur menunjukkan pelanggar lalu banyak dilakukan oleh kalangan dari pelajar dan pegawai negeri sipil. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran tertib berlalu lintas kalangan pelajar dan PNS di wilayah NTT.
Direktur Lalu Lintas Polda NTT, Kombes Pol Teguh Dwi Warsono, SH, MH yang dikonfirmasi Pos Kupang di Kupang, Selasa (30/7/2013). Ia menjelaskan kondisi itu semestinya tidak terjadi lantaran pelajar dan PNS merupakan sosok yang menjadi panutan masyarakat.
Ia membeberkan data pelanggaran lalu lintas yang diikuti dengan penilangan tertinggi berasal dari kalangan pegawai swasta sebanyak 525 tilang, pelajar sebanyak 409 tilang dan PNS sebanyak 248 tilang. Rata-rata mereka tertilang lantaran tidak menggunakan helm dan tidak membawa kelengkapan surat seperti SIM dan STNK.
"Kalau total pelanggaran yang terjadi berdasarkan data kami sebanyak 3.180 pelanggaran dengan tilang sebanyak 1.515 tilang. Dari 1.515 tilang yang dikeluarkan, pelanggaran didominasi pengendara tidak menggunakan helm dan tidak membawa SIM dan STNK," tandas Teguh.
Ia menambahkan selama operasi patuh kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebanyak 35 atau turun 33 persen dari tahun lalu sebanyak 53 kasus. Dari kasus kecelakaan itu, jumlah korban jiwa mencapai 14 orang. "Lakalantas menimpa kebanyakan pada pengendara sepeda motor. Faktor penyebabnya juga lebih terjadi karena kesalahan manusia," kata Teguh.
Teguh menyatakan berbagai upaya sudah ditempuh untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalin. "Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat NTT menyikapi secara serius tentang lalu lintas. Dengan demikian tidak muncul korban baru di jalan serta dapat mencermimnkan budaya warga NTT itu tertib. Pasalnya cermin tertib itu diukur dari seberapa besar masyarakat sadar tertib berlalu lintas," demikian Teguh.*
Sumber: Pos Kupang
Comments
Post a Comment