Skip to main content

Posts

Showing posts with the label impian

Berita: Listrik Mati, Kupang Bak Kota Mati karena Cuaca Ekstrem

Dilansir dari Antara , kondisi Kupang saat ini masih gelap gulita. Kepala Biro Antara NTT Bernadus Tokan mengatakan, saat suasana gelap gulit, warga memilih bertahan di dalam rumah. Banyak warga saat ini berburu lilin untuk penerangana darurat ke warung-warung terdekat. Sebagian warga yang lain mencari rumah yang memiliki genset untuk sekadar mengisi daya telepon selular. Mereka rela membayar Rp5 ribu per jam untuk menghidupkan kembali telepon selular mereka agar bisa berkomunikasi dan memberi kabar pada keluarga. Aditya, seorang mahasiswa mengatakan dirinya membayar Rp5 ribu untuk bisa mengecas HP. "Ini agar bisa berkomunikasi dengan orang tua," katanya. Untuk telekomunikasi, terdapat titik tertentu yang bisa mendapatkan sinyal. "Dalam Kota Kupang ada sinyal seluler," katanya. Sementara itu, pohon yang tumbang diterpa angin kencang dan hujan lebat masih banyak yang menutupi ruas jalan. Kabel telepon dan listrik menjuntai bercampur dengan ka

Pendekatan Impian: Tips Menangani Stres dan Menghadapi Anak di Tengah Pandemi

  Tips Menangani Stres dan Menghadapi Anak di Tengah Pandemi   Selama pandemi Covid-19, sebagai manusia tentu kuta mengalami stres karena harus menghadapi dan beradaptasi dengan berbagai perubahan di berbagai aspek kehidupan. Kondisi ini bukan hanya dirasakan oleh orang tua tetapi juga bisa dirasakan anak-anak. Untuk mengantisipasi dan menangani stres, kita bisa menyikapinya dengan cara meluangkan waktu untuk diri sendiri sehingga tetap rileks dan penting melakukan refleksi diri. “Salah satu cara relaksasi adalah dengan cara menarik nafas yang cukup panjang kemudian menahan jangan dihembuskan secara perlahan lewat mulut. Selain relaksasi orang tua juga bisa mengambil langkah untuk merefleksi diri dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama cukup 1 sampai 2 menit, kita tarik napas kemudian kita relaks. Refleksi diri juga tidak membutuhkan waktu yang lama cukup 1 atau 2 menit sudah bisa membuat kita lebih tenang dan dapat mengendalika

Perlindungan Anak: Pulang Main Bola Voli, Pelajar SMP di Sikka Ini Diajak ke Maumere Lalu Disetubuhi

  Pulang Main Bola Voli, Pelajar SMP di Sikka Ini Diajak ke Maumere Lalu Disetubuhi MAUMERE-Sungguh menyedihkan kejadian yang menimpa MRAT (15), pelajar SMP di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka ini. Cita-citanya meraih masa depan harus pupus dan sirna lantaran perbuatan ED (22), warga salah satu desa di Kecamatan Hewokloang. Kisah naas yang menimpa MRAT ini karena ED telah melakukan hubungan badan dengan MRAT yang masih dibawah umur. Di mana perbuatan ED ini telah dilaporkan keluarga korban ke Polres Sikka pada tanggal 12 November 2020 lalu. Keluarga korban dalam laporannya kepada Polres Sikka menjelaskan, peristiwa naas yang dialami MRAT terjadi pada Minggu (8/11/2020) malam. Awalnya, korban yang baru pulang bermain bola volley di lapangan ditawari pelaku guna diantar pulang ke rumahnya memakai sepeda motor. Usai korban naik motor, bukannya diantar ke rumah malah korban dibawa ke Maumere. Di Maumere, korban dipaksa pelaku melakukan hubungan badan.

Perlindungan Anak: Bertambah Banyak Anak Yang Positif Covid-19 di Kota Kupang

Bertambah Banyak Anak Yang Positif Covid-19 di Kota Kupang, Orang Tua Jangan Bawa Anak Ke Pesta Jumlah anak yang terpapar Covid-19 di Kota Kupang semakin bertambah karena itu orang tua diharapkan untuk betul-betul mempraktikan protokol kesehatan. Selain itu juga, orang tua diharapkan untuk tidak membawa anak ke tempat kerumunan atau pesta atau syukuran. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji yang dikonfirmasi mengenai anak yang terpapar Covid-19 mengakui kalau jumlahnya semakin bertambah. "Karena itu terkait dengan jumlah anak-anak di Kota Kupang yang terpapar covid-19, dapat kami himbau kepada seluruh warga masyarakat terutama para orang tua untuk betul- betul memperhatikan hal ini. Terutama dengan kehadiran kita di tempat pesta atau syukuran, jangan bawa anak ke tempat keramaian karena anak sangat rentan terhadap corona," katanya. Ernest menegaskan, golongan yang sangat rentan dengan Covid-19 adalah anak, lansia da

Perlindungan Anak: 75 Persen Narapidana di NTT Kasus Pemerkosa Anak

75 Persen Narapidana di NTT Kasus Pemerkosa Anak Kasus pemerkosaan anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) terbilang sangat tinggi. Bahkan 75 persen dari seluruh narapidana di daerah itu terjerat kasus kekerasan seksual terhadap anak. "Kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap anak ini merupakan salah satu kasus terbesar di NTT, oleh sebab itu para pelaku harus diberikan pembinaan secara intensif," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marciana Jone, dikutip dari Antara, Senin 20 Juli. Guna memberikan efek jera dan memberikan pembinaan terhadap napi itu, pihaknya berencana memindahkan napi itu ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. "Ke depan kami upayakan agar para pelaku pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur juga bisa dipindahkan untuk mendapat pembinaan intensif di Lapas Nusakambangan," kata dia. Sebelum melakukan pemindahan, pihaknya akan mengajukan permoho

Perlindungan Anak: Muhadjir: Kami Akan 'Keroyok' NTT untuk Mengentaskan Stunting

  Muhadjir: Kami Akan 'Keroyok' NTT untuk Mengentaskan Stunting Pemerintah berupaya mempercepat penanganan stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur ( NTT). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, percepatan penanganan stunting di wilayah itu cukup mendesak dilakukan mengingat situasinya yang sedemikian memprihatinkan. Kasus stunting di wilayah itu disebabkan berbagai faktor yang salin berkait, yakni minimnya sarana dan prasarana sanitasi, kurangnya sumber air bersih dan kesadaran masyarakat. "Sanitasi, imunisasi dan pemenuhan sumber air adalah masalah utama mengapa stunting mengakar di Sumba Barat Daya," kata Muhadjir dalam Koordinasi Tingkat Menteri Percepatan Perbaikan Status Gizi di Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamis (15/10/2020), dikutip dari siaran pers. Oleh karena itu, perlu ada koordinasi dan sinergi antarkementerian dan lembaga dalam pelaksanaan program pengentasan stun

Perlindungan Anak: Rendah Keterlibatan Masyarakat Dalam Perlindungan Anak Berhadapan dengan Hukum di Kota Kupang

Rendah Keterlibatan Masyarakat Dalam Perlindungan Anak Berhadapan dengan Hukum di Kota Kupang Hingga saat ini, keterlibatan masyarakat dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak berhadapan dengan hukum di Kota Kupang masih rendah. Tak hanya itu, dunia usaha dan media pun ternyata setali tiga uang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Provinsi NTT Sylvia R Peku Djawang SP.,MM., dalam paparan Workshop Perlindungan Anak Berhadapan dengan Hukum di Kota Kupang pada Senin (16/9/2019) Silam. Dalam workshop yang digelar di Lontara 2 Room Hotel Sasando Kupang itu, Sylvia menjelaskan bahwa, keterlibatan masyarakat dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak berhadapan dengan hukum hingga hari ini belum maksimal dan sesuai dengan ideal. Anak anak sesuai prioritas perlindungan UU nomor 23 / 2002 membutuhkan perlindungan khusus. Oleh karenanya, pemerintah meletakan isu perlindungan anak sebagai salah satu indikator RPJMD 2018 2023 yakni persentase kasus