Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App, Sc. Ph.D, bertatap muka dengan pimpinan organisasi mahasiswa (Ormawa) Undana, Sabtu (15/6/2013), menjelaskan mengapa pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Dalam pertemuan itu, Umbu Datta mempersilakan para mahasiswa melakukan demo secara damai tanpa anarkis dan tidak turun ke jalan. Demo yang dianjurkan yakni membuat spanduk dan dipajang di depan gerbang Undana dan beberapa ruas jalan strategis.
Tulisan dispanduk juga diinstruksikan oleh Umbu Datta yakni, "Naikkan harga BBM maka dana operasional bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga harus dinaikan serta tambahkan jumlah penerima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)."
Tatap muka di Gedung Rektorat Undana itu, juga dihadiri
pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Undana dan Humas Undana. David Sir, S.Sos, M.Hum.
"Menjelang kenaikan harga BBM nanti oleh pemerintah, sejak dini saya undang pengurus ormawa Undana untuk memberi langkah-langkah antisipatif. Sikap antisipatif ini adalah siakap antisipatif yang positif," kata Umbu Datta.
Dijelaskannya, rencana pemerintah menaikkan harga BBM dalam rangka mengurangi subsisdi APBN 2013. Dan, beban subsidi BBM akan melebihi Rp 350 triliun. Apabila tidak dilakukan upaya-upaya tertentu, berbagai rencana pembangunan infrastruktur di daerah pun akan terhambat.
Menurutnya, lebih dari 60 persen subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas atau yang memiliki kendaraan roda empat.
"Secara kasat mata orang-orang yang memiliki kendaraan roda empat atau lebih secara ekonomi, mereka yang mengonsumsi BBM bersubsidi. Karena itu, kita adalah kaum intelektual sehingga bergerak secara sopan dan bermartabat untuk menyikapi kondisi itu," jelas Umbu Datta.*
Dalam pertemuan itu, Umbu Datta mempersilakan para mahasiswa melakukan demo secara damai tanpa anarkis dan tidak turun ke jalan. Demo yang dianjurkan yakni membuat spanduk dan dipajang di depan gerbang Undana dan beberapa ruas jalan strategis.
Tulisan dispanduk juga diinstruksikan oleh Umbu Datta yakni, "Naikkan harga BBM maka dana operasional bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga harus dinaikan serta tambahkan jumlah penerima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)."
Tatap muka di Gedung Rektorat Undana itu, juga dihadiri
pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Undana dan Humas Undana. David Sir, S.Sos, M.Hum.
"Menjelang kenaikan harga BBM nanti oleh pemerintah, sejak dini saya undang pengurus ormawa Undana untuk memberi langkah-langkah antisipatif. Sikap antisipatif ini adalah siakap antisipatif yang positif," kata Umbu Datta.
Dijelaskannya, rencana pemerintah menaikkan harga BBM dalam rangka mengurangi subsisdi APBN 2013. Dan, beban subsidi BBM akan melebihi Rp 350 triliun. Apabila tidak dilakukan upaya-upaya tertentu, berbagai rencana pembangunan infrastruktur di daerah pun akan terhambat.
Menurutnya, lebih dari 60 persen subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas atau yang memiliki kendaraan roda empat.
"Secara kasat mata orang-orang yang memiliki kendaraan roda empat atau lebih secara ekonomi, mereka yang mengonsumsi BBM bersubsidi. Karena itu, kita adalah kaum intelektual sehingga bergerak secara sopan dan bermartabat untuk menyikapi kondisi itu," jelas Umbu Datta.*
Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang
Comments
Post a Comment