Skip to main content

Perlindungan Anak: Bangun Kolaborasi Tekan Angka Stunting di TTU Lewat Program BISA

Bangun Kolaborasi Tekan Angka Stunting di TTU Lewat Program BISA

Save The Children dan Nutrition International bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Utara (TTU) menjalin kerja sama dalam rangka menekan angka stunting di daerah itu melalui program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA).

Kerja sama antara Pemkab TTU dan dua lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut dituangkan dalam perjanjian kesepahaman atau Memorandum off Understanding (MoU) yang ditandangani Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes serta pihak Save The Children dan Nutrition International, belum lama ini.


Chief Of Party BISA, Prima Setiawan dalam pertemuan bersama Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes secara virtual mengatakan, program BISA dilaksanakan atas kerja sama Save The Children dan Nutrition International untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam pencapaian tujuan stategi nasional guna mempercepat penurunan angka stunting.

Setiawan mengatakan, implementasi program tersebut adalah dengan meningkatkan pengetahuan, mengubah perilaku, meningkatkan akses dan kualitas layanan, mengelolah sumber daya, dan menerapkan kebijakan secara lebih efesien dan efektif.

Setiawan menyebutkan, program BISA akan berjalan selama lima tahun di Kabupaten TTU, dan telah dimulai sejak tahun 2019 sebagai tahun persiapan, tahun 2020 mulai dengan pelaksanaan program, dan akan berakhir tahun 2024.

“Untuk tahap pertama ini kegiatannya di dua kabupaten di NTT yang akan didampingi yaitu Kabupaten TTU dan selanjutnya di tahun 2023 dari fase dua kita mengembangkan empat kabupaten tambahan,” ungkapnya.

Setiawan menerangkan bahwa, penurunan angka stunting memang tidak dapat dikerjakan hanya oleh salah satu bidang saja melainkan oleh multi sektor seperti Bappeda, Dinkes, Dinas PKO, dan Dinas PMD.

Setiawan mengungkapkan, pihaknya datang bukan dengan program baru namun pihaknya menginginkan terjadinya koordinasi dan kolaborasi yang baik antara program BISA dan Pemkab TTU.

“Yang kami tahu tentunya sudah ada program untuk menurunkan angka stunting di sana, alangkah baiknya program yang sudah dijalankan, kita bersama-sama bekerja menurunkan angka stunting di TTU, dan kami siap mendukung Pemerintah Kabupaten TTU dalam menurunkan angka stunting,” ujarnya.

Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, dalam sambutannya mengatakan, sebagai gambaran, setelah pihaknya melakukan pendataan di lapangan, maka angka stunting di Kabupaten TTU tahun 2020 berada pada posisi sekira 42 persen lebih.

Oleh karena itu, ungkap Raymundus, Pemkab TTU menyambut baik kerja sama dan bantuan yang akan diberikan Save The Children dan Nutrition International melalui program BISA tersebut untuk bisa menurunkan angka stunting di TTU.

“BISA merupakan program terpadu yang dirancang untuk mendorong perubahan perilaku melalui peningkatan pengetahuan dan pendampingan tentang gizi, higenitas, dan advokasi sehingga kita yakin akan menurunkan angka stunting melalui kerja sama ini,” jelasnya. (mg26)

Comments

Popular posts from this blog

Nomor Telpon Penting Di Kupang

Nomor Telpon Penting Informasi Layanan Umum   PT SKTM Tour & Traver                              (0380) 833990     Posko Tagana                                                (0380) 8030159     Pemadam Kebakaran                                    113     Polisi                                                             110                   Ambulans                                                      118     Kantor SAR Kupang                                     881111     Penerangan Lokal                                         108     Penerangan Inter Lokal                                 106     RSU Kupang (W. Z. Yohanes)                     (0380) 821356     Markas PMI NTT                                         (0380) 821705, 828360     Pengaduan Gangguan PDAM                        (0380) 821015     Info Rekening PLN                                      (0380) 822020     Pelayanan Gangguan PLN                            (0380) 821464, 123     Informasi

Topi Khas Rote: TI’I LANGGA

TI’I LANGGA, SOMBRERONYA ORANG ROTE ( keunikan dan filosofinya ) Sombrero, identik dengan Meksiko dan dunia mengakuinya. Topi kebanggaan Negara yang penduduknya masih memiliki darah Indian ini sangat terkenal dan hampir dijumpai diberbagai even yang diikuti warga negaranya. Saat ini, mata dunia mulai tertuju ke Pulau Rote karena keindahan eksotik alamnya. Pulau paling selatan Indonesia ini memiliki banyak ciri khas budaya dan keindahan alamnya, mulai dari Sasando, Ombak Pantai Bo’a Nembrala yang sudah ‘mendunia’ bagi peselancar, aneka tarian tradisional, kain dan busana tradisional, aneka kerajinan tangan, pulau-pulau kecil yang eksotik, peninggalan-peninggalan sejarah yang sayang untuk dilewatkan dan masih banyak yang akan kita jumpai di  Nusa fua funi  itu. Nusa Lote Nusa Malole (Pulau Rote, pulau yang baik-red)  sering diplesetkan sebagai ROhnya TEknologi. Orang Rote memang sangat terkenal dan memiliki kemampuan menciptakan berbagai macam teknologi. Senjata api misalnya,

Ragam Budaya Daerah: Tarian khas Rote

Tarian Te’orenda Tarian Te’orenda adalah tarian yang merupakan tari hiburan ketika para petani melepas lelah di senja hari setelah bekerja di sawah, ladang, atau pula digunakan untuk memberikan hiburan bagi pembesar yang berkunjung ke daerah Rote Ndao sebagai wujud mereka menerima tamu dengan senang hati.  Tari Kaka Musuh Tari Kaka Musuh/tari perang merupakan tari tradisional daerah Rote. Tarian ini menggambarkan kesiapan prajurit dalam menghadapi musuh. Selain itu, Kaka Musuh juga dipakai sebagai tari pengiring pasukan ke medan perang. Manfaat sekarang biasa dipakai untuk menyambut pembesar yang berkunjung ke daerah Rote, dan juga dipakai pada acara-acara adat lainnya seperti upacara kematian, pesta perkawinan, serta rumah baru dan acara-acara adat lainnya. Tarian Kaka Musuh sangat populer di Rote Ndao, diciptakan oleh seorang panglima tradisional dari Kerajaan Thie bernama Nalle Sanggu + pada abad 17 yang silam oleh karena di masa itu Kerajaan Thie menghadapi perang dari beber