Skip to main content

Desa Kuaklalo dan Desa Oebelo Menjadi Desa Percontohan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur


Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia membentuk suatu gerakan yang dinamakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang bertujuan untuk mencegah kekerasan dan menanggapi kekerasan terhadap anak. Untuk melakukan gerakan perlindungan anak di tingkat masyarakat, dibutuhkan sukarelawan yang tahu tentang isu perlindungan anak dan mau bekerja secara sukarela untuk mecapai tujuan perlindungan anak, sehubungan dengan hal tersebut diatas  maka perlu membentuk dan menetapkan Kader/ Aktivis PATBM di 2 (dua) Desa Percontohan yaitu Desa Oebelo dan Desa Kuaklalo melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Desa. Sejak Bulan April 2016, Kader/Aktivis PATBM telah melakukan aktivitas perlindungan anak di tingkat desa.


Dukungan dan kerjasama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam memastikan  hak – hak dasar anak dihormati, dipenuhi dan dilindungi serta dipromosikan sampai ke akar rumput. Kelompok masyarakat merupakan garda terdepan dalam upaya perlindungan anak, namun fakta menunjukan bahwa kasus kekerasan terhadap anak banyak terjadi di dalam keluarga, lingkungan sekitar dan sekolah. Pelaku kekerasan merupakan orang – orang yang berada di sekitar anak atau orang terdekat diantaranya orang tua, guru,bahkan sesama anak, oleh karena itu perlu adanya penguatan kapasitas kepada keluarga, masyarakat  dan teristimewa kepada anak itu sendiri.


Sejak ditetapkannya Desa Kuaklalo  sebagai salah satu Desa Percontohan PATBM di Kabupaten Kupang, maka Aktivis PATBM Desa berkoordinasi dengan Pemerintah Desa terkait keberadaan  PATBM Desa dan menentukan  Kantor Desa Kuaklalo sebagai Posko PATBM Desa Kuaklalo. Dalam melaksanakan kegiatan Perlindungan Anak di Desa, Aktivis bekerjasama dengan semua elemen yang ada di masyarakat pada umumnya dan pada khususnya bekerjsama dengan GSC Kecamatan Taebenu dan Lembaga Masyarakat yang ada di Desa yaitu LPMM mitra Child Fund.


Kegiatan perlindungan anak yang telah dilakukan oleh Aktivis PATBM Desa Kuaklalo sejak April 2016 adalah sebagai berikut  melakukan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak melalui kegiatan Sosialisasi Pola Asuh Bayi dan Balita dengan sasaran adalah orang tua bayi balita dan kader posyandu serta aparat pemerintah desa, selain sosialisasi, ada juga kegiatan literasi keluarga yaitu pertemuan keluarga/orang tua untuk membahas pola asuh dan perkembangan anak baik di rumah maupun di sekolah. Kegiatan ini dilakukan sekali dalam seminggu dan merupakan kegiatan rutin. Dalam kegiatan ini orang tua dibimbing oleh tutor tentang cara mendampingi anak bermain dan belajar sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak.


Aktivis juga melakukan Diskusi Pemetaan Isu Anak yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang jumlah anak di Desa Kuaklalo serta untuk mendapatkan gambaran tentang permasalahan anak yang ada di desa. Kegiatan ini melibatkan semua unsur masyarakat dan di fasilitasi oleh LPMM Kupang mitra Child Fund.  Dalam rangka menyongsong Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap Tangal 20 November, maka Aktivis PATBM Desa melakukan Kampanye Bersama Lindungi Anak (BERLIAN) tahap pertama dalam bentuk Lomba mewarnai yang diikuti oleh anak usia TK dan PAUD serta Lomba Mendesain Poster diikuti oleh anak usia SD, SMP dan SMA. Kampanye ini dilaksanakan pada Tangal 13 November 2016. Kampanye BERLIAN Tahap kedua dilaksanakan pada Tanggal 18 November 2016 dalam bentuk Fragmen dan Tanda Tangan Petisi Perlindungan Anak bertempat di Gereja GMIT Syalom Oehani dengan melibatkan anak – anak, orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama dan guru pembimbing sekolah minggu. Kampanye ini bertujuan untuk menghimbau orang tua agar tidak melakukan kekerasan di dalam rumah dan diharapkan agar orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain, berekspresi dan berorganisasi serta mengalang komitmen orang tua dan masyarakat untuk bersama lindungi anak.


Dalam Tahun 2016, Aktivis juga melakukan pendampingan kepada 1 (satu) perempuan dan 2 (dua) anak yang menjadi korban kekerasan.  Aktivis melakukan pendampingan dan mengawal proses penyelesaian kasus kekerasan pada perempuan hingga proses perdamaian dan diselesaikan secara kekeluargaan. Sedangkan kasus kekerasan pada anak di sekolah, aktivis melapor kepada pihak yang berwajib dan juga mengawal proses penyelesaian kasus  yaitu adanya surat pernyataan dari oknum guru untuk tidak mengulangi perbuatannya.


Kegiatan Aktivis PATBM Desa Oebelo sejak April 2016 sebagai berikut : Sosialisasi Hak dan Tanggungjawab Anak di Forum Anak yang dipadukan dengan Kegiatan Kelompok Lopo Cerdas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan Konvensi Hak Anak kepada Forum Anak sebagai Agen Pelopor dan Pelapor,  Sosialisasi PATBM  pada Kelompok Perempuan Desa Oebelo, bekerjasama dengan pihak gereja, melakukan Sosialisasi Bahaya Kekerasan Bagi Orang Tua (pasangan nikah), Sosialisasi Hak Anak dan Bahaya Kekerasan Terhadap Anak di SD Inpres Polutie, selain sosialisasi, Aktivis PATBM Desa Oebelo juga melakukan Lokakarya Pola Pengasuhan Anak dengan Pendekatan Positif Disiplin, dengan sasarannya adalah orang tua, aparat desa, kader posyandu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman atau pengetahuan bagi masyarakat terlebih khusus bagi orang tua agar dapat mendidik anak dengan ramah tanpa kekerasan.


Aktivis PATBM Desa Oebelo juga melakukan Kampanye BERLIAN dalam 2 (dua) tahap,  kampanye tahap pertama dilaksanakan di halaman SD Polutie, dalam bentuk tanda tangan dan cap tangan petisi perlindungan anak, menyanyikan Lagu Three ENDs bersama – sama, Kuis tentang Perlindungan Anak, Demo Cuci Tangan pakai Sabun, Mannaqueen Chalange (Gerakan Mematung) dan Pembagian Stiker. Kegiatan ini di buka secara resmi oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kupang serta dihadiri oleh orang tua, Forum Perempuan Oebelo, Siswa – siswi dan Guru SD Polutie serta Komite Sekolah, sedangkan Kampanye Tahap Kedua dilaksanakan pada Tanggal 12 Desember 2016, diintegrasikan dengan kegiatan Posyandu dalam bentuk Sosialisasi PATBM dan Kampanye Three ENDs bagi orang tua serta mewarnai gambar oleh anak – anak. Kegiatan ini melibatkan orang tua bayi balita dan anak – anak.


Tantangan yang dihadapi dalam upaya perlindungan anak di Kabupaten Kupang adalah masih adanya praktik hidup atau budaya masyarakat yang masih beranggapan bahwa menggunakan kekerasan adalah cara yang baik dalam mendidik anak, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pola asuh yang baik, budaya atau norma yang tidak mendukung perlindungan anak dan penerapan hukum terhadap kasus kekerasan pada anak yang belum optimal.


Kegiatan – kegiatan PATBM masih bersifat insidentil karena belum memiliki perencanaan dan penganggaran khusus, perlu dukungan aparat pemerintah Desa agar kegiatan PATBM dapat dimasukan dalam perencanaan dan penganggaran dana desa. Selain perencanaan dan penganggaran, dibutuhkan peningkatan kapasitas bagi aktivis secara berkelanjutan baik oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia maupun oleh Pemerintah Daerah
Semoga,  dengan adanya   Gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk memberikan perlindungan kepada anak,   Salam Berlian, Bersama Lindungi Anak, Bersama kita pasti bisa,  Sekian dan Terima kasih. (Valentia Liliana Sanam)

Comments

Popular posts from this blog

Nomor Telpon Penting Di Kupang

Nomor Telpon Penting Informasi Layanan Umum   PT SKTM Tour & Traver                              (0380) 833990     Posko Tagana                                                (0380) 8030159     Pemadam Kebakaran                                    113     Polisi                                                             110                   Ambulans                                                      118     Kantor SAR Kupang                                     881111     Penerangan Lokal                                         108     Penerangan Inter Lokal                                 106     RSU Kupang (W. Z. Yohanes)                     (0380) 821356     Markas PMI NTT                                         (0380) 821705, 828360     Pengaduan Gangguan PDAM                        (0380) 821015     Info Rekening PLN                                      (0380) 822020     Pelayanan Gangguan PLN                            (0380) 821464, 123     Informasi

Topi Khas Rote: TI’I LANGGA

TI’I LANGGA, SOMBRERONYA ORANG ROTE ( keunikan dan filosofinya ) Sombrero, identik dengan Meksiko dan dunia mengakuinya. Topi kebanggaan Negara yang penduduknya masih memiliki darah Indian ini sangat terkenal dan hampir dijumpai diberbagai even yang diikuti warga negaranya. Saat ini, mata dunia mulai tertuju ke Pulau Rote karena keindahan eksotik alamnya. Pulau paling selatan Indonesia ini memiliki banyak ciri khas budaya dan keindahan alamnya, mulai dari Sasando, Ombak Pantai Bo’a Nembrala yang sudah ‘mendunia’ bagi peselancar, aneka tarian tradisional, kain dan busana tradisional, aneka kerajinan tangan, pulau-pulau kecil yang eksotik, peninggalan-peninggalan sejarah yang sayang untuk dilewatkan dan masih banyak yang akan kita jumpai di  Nusa fua funi  itu. Nusa Lote Nusa Malole (Pulau Rote, pulau yang baik-red)  sering diplesetkan sebagai ROhnya TEknologi. Orang Rote memang sangat terkenal dan memiliki kemampuan menciptakan berbagai macam teknologi. Senjata api misalnya,

Ragam Budaya Daerah: Tarian khas Rote

Tarian Te’orenda Tarian Te’orenda adalah tarian yang merupakan tari hiburan ketika para petani melepas lelah di senja hari setelah bekerja di sawah, ladang, atau pula digunakan untuk memberikan hiburan bagi pembesar yang berkunjung ke daerah Rote Ndao sebagai wujud mereka menerima tamu dengan senang hati.  Tari Kaka Musuh Tari Kaka Musuh/tari perang merupakan tari tradisional daerah Rote. Tarian ini menggambarkan kesiapan prajurit dalam menghadapi musuh. Selain itu, Kaka Musuh juga dipakai sebagai tari pengiring pasukan ke medan perang. Manfaat sekarang biasa dipakai untuk menyambut pembesar yang berkunjung ke daerah Rote, dan juga dipakai pada acara-acara adat lainnya seperti upacara kematian, pesta perkawinan, serta rumah baru dan acara-acara adat lainnya. Tarian Kaka Musuh sangat populer di Rote Ndao, diciptakan oleh seorang panglima tradisional dari Kerajaan Thie bernama Nalle Sanggu + pada abad 17 yang silam oleh karena di masa itu Kerajaan Thie menghadapi perang dari beber