Skip to main content

PNPM Noelbaki Tanpa Program Fisik

Selasa, 13 Oktober 2009 | 10:12 WITA

NOELBAKI, POS KUPANG, Com -- Kurangnya dukungan masyarakat dan Pemerintah Desa Noelbaki terhadap program prioritas yang diusulkan masyarakat melalui pola Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNMP-MP), mengakibatkan program pembangunan fisik yang diusulkan tahun ini tidak ada yang lolos. Desa Noelbaki hanya mendapat bantuan dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) senilai Rp 91,5 juta untuk sembilan kelompok. Tidak ada program pembangunan fisik.

Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) PNPM-MP Desa Noelbaki, Marthen Fanggidae, saat ditemui di Noelbaki, Jumat (9/10/2009), mengatakan, pelaksanaan program PNPM-MP membutuhkan dukungan masyarakat dan pemerintah desa.

Fanggidae mengatakan, berdasarkan hasil musyawarah antardesa (MAD) II, masyarakat mengusulkan pembangunan fisik di Desa Noelbaki, di antaranya pengerjaan 20 sumur, drainase sepanjang satu kilometer serta usulan SPP sebanyak 17 kelompok. "Ketika diverifikasi oleh tim verifikasi Kecamatan Kupang Tengah, usulan 20 sumur ditolak dengan alasan bahwa ada kemungkinan besar tidak ada titik yang bisa mendapatkan air. Sumur gali tidak diakomodir," katanya.

Setelah diverifikasi, kata Fanggidae, saat digelar MAD III pada tanggal 8 Agustus 2008, dari program prioritas yang diusulkan Desa Noelbaki, yaitu pembangunan drainase sepanjang satu kilometer, juga tidak lolos. Satu-satunya usulan program yang lolos hanya SPP dengan alokasi dana Rp 91,5 juta untuk sembilan kelompok.

Menurut Fanggidae, gugurnya usulan program pembangunan drainase itu karena kurangnya dukungan dari desa yang diwakili enam orang utusan untuk memperjuangkan usulan tersebut.

"Ini yang menjadi salah satu faktor penyebab tidak lolosnya program drainase. Sebagai masyarakat, kami sangat kecewa dengan keenam utusan desa yang tidak berusaha memperjuangkan agar program itu lolos," kata Fanggidae.

Dia mengatakan, partisipasi masyarakat dan pemerintah desa untuk menggolkan berbagai program kerja yang diusulkan melalui pola PNPM-MP masih kurang. Karena itu dipandang perlu untuk melakukan evaluasi di tingkat desa untuk menyamakan persepsi untuk mewujudkan pembangnan di Desa Noelbaki secara bersama-sama.

Menurut Fanggidae, sembilan dari 17 kelompok penerima dana SPP itu merupakan kelompok produktif yang memiliki berbagai jenis usaha dengan jumlah anggota berkisar 5 - 13 orang. Masing-masing kelompok mendapat dana SSP senilai Rp 7 - 25 juta sesuai jenis usaha yang diusulkan, seperti kios, ternak babi dan ayam, modal untuk tanam dan jual sayur serta sebagian anggota menjual bensin eceran.

Fanggidae berharap agar masyarakat dan pemerintah desa berpartisipasi untuk menyukseskan pembangunan guna meningkatkan ekonomi masyaralat. (mas)

source:http://www.pos-kupang.com/read/artikel/36988

Comments

Popular posts from this blog

Nomor Telpon Penting Di Kupang

Nomor Telpon Penting Informasi Layanan Umum   PT SKTM Tour & Traver                              (0380) 833990     Posko Tagana                                                (0380) 8030159     Pemadam Kebakaran                                    113     Polisi                                                             110                   Ambulans                                                      118     Kantor SAR Kupang                                     881111     Penerangan Lokal                                         108     Penerangan Inter Lokal                                 106     RSU Kupang (W. Z. Yohanes)                     (0380) 821356     Markas PMI NTT                                         (0380) 821705, 828360     Pengaduan Gangguan PDAM                        (0380) 821015     Info Rekening PLN                                      (0380) 822020     Pelayanan Gangguan PLN                            (0380) 821464, 123     Informasi

Topi Khas Rote: TI’I LANGGA

TI’I LANGGA, SOMBRERONYA ORANG ROTE ( keunikan dan filosofinya ) Sombrero, identik dengan Meksiko dan dunia mengakuinya. Topi kebanggaan Negara yang penduduknya masih memiliki darah Indian ini sangat terkenal dan hampir dijumpai diberbagai even yang diikuti warga negaranya. Saat ini, mata dunia mulai tertuju ke Pulau Rote karena keindahan eksotik alamnya. Pulau paling selatan Indonesia ini memiliki banyak ciri khas budaya dan keindahan alamnya, mulai dari Sasando, Ombak Pantai Bo’a Nembrala yang sudah ‘mendunia’ bagi peselancar, aneka tarian tradisional, kain dan busana tradisional, aneka kerajinan tangan, pulau-pulau kecil yang eksotik, peninggalan-peninggalan sejarah yang sayang untuk dilewatkan dan masih banyak yang akan kita jumpai di  Nusa fua funi  itu. Nusa Lote Nusa Malole (Pulau Rote, pulau yang baik-red)  sering diplesetkan sebagai ROhnya TEknologi. Orang Rote memang sangat terkenal dan memiliki kemampuan menciptakan berbagai macam teknologi. Senjata api misalnya,

Ragam Budaya Daerah: Tarian khas Rote

Tarian Te’orenda Tarian Te’orenda adalah tarian yang merupakan tari hiburan ketika para petani melepas lelah di senja hari setelah bekerja di sawah, ladang, atau pula digunakan untuk memberikan hiburan bagi pembesar yang berkunjung ke daerah Rote Ndao sebagai wujud mereka menerima tamu dengan senang hati.  Tari Kaka Musuh Tari Kaka Musuh/tari perang merupakan tari tradisional daerah Rote. Tarian ini menggambarkan kesiapan prajurit dalam menghadapi musuh. Selain itu, Kaka Musuh juga dipakai sebagai tari pengiring pasukan ke medan perang. Manfaat sekarang biasa dipakai untuk menyambut pembesar yang berkunjung ke daerah Rote, dan juga dipakai pada acara-acara adat lainnya seperti upacara kematian, pesta perkawinan, serta rumah baru dan acara-acara adat lainnya. Tarian Kaka Musuh sangat populer di Rote Ndao, diciptakan oleh seorang panglima tradisional dari Kerajaan Thie bernama Nalle Sanggu + pada abad 17 yang silam oleh karena di masa itu Kerajaan Thie menghadapi perang dari beber