Skip to main content

1.580 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan di NTT


Jumat, 16 Oktober 2009 | 19:53 WITA

KUPANG, POS KUPANG.Com -- Kasus kekerasan terhadap perempuan di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama kurun waktu 2006 sampai September 2009, mencapai 1.580 kasus.

"Para korban adalah perempuan dewasa dan perempuan yang masih tergolong anak-anak," kata Kapolda NTT, Brigjen Pol Antonius Bambang Suedi seperti dikutip Kasubag Bimbingan dan Penyuluhan Biro Bina Mitra Polda NTT, Kompol Anthonia Pah, di Kupang, Jumat (16/10/2009).

Anthonia mengatakan, dari jumlah kasus tersebut, kasus kekerasan terhadap perempuan dewasa mencapai sekitar 1.037 kasus, sedang anak-anak sekitar 543 kasus. Jenis kekerasan yang terjadi berupa kekerasan fisik, seksual, psikis, penelantaran dan kasus sejenisnya.

Dari identifikasi kasus tersebut, kasus kekerasan fisik terhadap perempuan dewasa mencapai sekitar 648 kasus dan anak-anak mencapai 35 kasus dan sisanya adalah kasus kekerasan seksual, psikis, penelantaran dan sejenisnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan Polda NTT, kata Anthonia, kasus kekerasan terhadap perempuan di NTT umumnya karena persoalan konstruksi sosial dan hirarki sosial dalam masyarakat.

Selain itu, budaya belis, minuman keras, tekanan ekonomi, pria idaman lain (PIL) dan wanita idaman lain (WIL) serta temperamental masyarakat NTT yang keras.

Ia menambahkan, kasus-kasus tersebut baru merupakan jumlah yang terkecil yang terungkap ke permukaan karena adanya pengaduan dari perempuan korban kekerasan.

"Banyak kendala yang kami hadapi saat melakukan penyidikan, seperti malu mengungkap fakta yang terjadi karena merasa berdosa dan tidak etis, psikologis terganggu atau tertekan, ragu menyampaikan apa yang dialami," katanya.

"Karakter-karakter korban kekerasan ini, telah ikut membungkam tindakan kekerasan terhadap dirinya sendiri, sehingga selalu luput dari perhatian atau tindakan terhadap pelaku," tambahnya.

Menurut Anthonia, kekerasan terhadap perempuan adalah suatu kejahatan kemanusian yang melanggar HAM perempuan.

Karena itu, penanganan kekerasan terhadap perempuan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, penegak hukum dan masyarakat.

Anthonia menyarankan paket UU yang terkait dengan kekerasan terhadap perempuan di antaranya KUHP, UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM, UU No.23 Tahun 2002 tentang Pelinudngan Anak, UU No.23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) perlu disosialisasikan lebih intensif lagi agar semua pihak paham dan mengetahui akan hak dan dampak hukum yang terjadi bagi dirinya. (antara)

Comments

Popular posts from this blog

Nomor Telpon Penting Di Kupang

Nomor Telpon Penting Informasi Layanan Umum   PT SKTM Tour & Traver                              (0380) 833990     Posko Tagana                                                (0380) 8030159     Pemadam Kebakaran                                    113     Polisi                                                             110                   Ambulans                                                      118     Kantor SAR Kupang                                     881111     Penerangan Lokal                                         108     Penerangan Inter Lokal                                 106     RSU Kupang (W. Z. Yohanes)                     (0380) 821356     Markas PMI NTT                                         (0380) 821705, 828360     Pengaduan Gangguan PDAM                        (0380) 821015     Info Rekening PLN                                      (0380) 822020     Pelayanan Gangguan PLN                            (0380) 821464, 123     Informasi

Topi Khas Rote: TI’I LANGGA

TI’I LANGGA, SOMBRERONYA ORANG ROTE ( keunikan dan filosofinya ) Sombrero, identik dengan Meksiko dan dunia mengakuinya. Topi kebanggaan Negara yang penduduknya masih memiliki darah Indian ini sangat terkenal dan hampir dijumpai diberbagai even yang diikuti warga negaranya. Saat ini, mata dunia mulai tertuju ke Pulau Rote karena keindahan eksotik alamnya. Pulau paling selatan Indonesia ini memiliki banyak ciri khas budaya dan keindahan alamnya, mulai dari Sasando, Ombak Pantai Bo’a Nembrala yang sudah ‘mendunia’ bagi peselancar, aneka tarian tradisional, kain dan busana tradisional, aneka kerajinan tangan, pulau-pulau kecil yang eksotik, peninggalan-peninggalan sejarah yang sayang untuk dilewatkan dan masih banyak yang akan kita jumpai di  Nusa fua funi  itu. Nusa Lote Nusa Malole (Pulau Rote, pulau yang baik-red)  sering diplesetkan sebagai ROhnya TEknologi. Orang Rote memang sangat terkenal dan memiliki kemampuan menciptakan berbagai macam teknologi. Senjata api misalnya,

Ragam Budaya Daerah: Tarian khas Rote

Tarian Te’orenda Tarian Te’orenda adalah tarian yang merupakan tari hiburan ketika para petani melepas lelah di senja hari setelah bekerja di sawah, ladang, atau pula digunakan untuk memberikan hiburan bagi pembesar yang berkunjung ke daerah Rote Ndao sebagai wujud mereka menerima tamu dengan senang hati.  Tari Kaka Musuh Tari Kaka Musuh/tari perang merupakan tari tradisional daerah Rote. Tarian ini menggambarkan kesiapan prajurit dalam menghadapi musuh. Selain itu, Kaka Musuh juga dipakai sebagai tari pengiring pasukan ke medan perang. Manfaat sekarang biasa dipakai untuk menyambut pembesar yang berkunjung ke daerah Rote, dan juga dipakai pada acara-acara adat lainnya seperti upacara kematian, pesta perkawinan, serta rumah baru dan acara-acara adat lainnya. Tarian Kaka Musuh sangat populer di Rote Ndao, diciptakan oleh seorang panglima tradisional dari Kerajaan Thie bernama Nalle Sanggu + pada abad 17 yang silam oleh karena di masa itu Kerajaan Thie menghadapi perang dari beber