Skip to main content

Posts

Perlindungan Anak: Kota Kupang Tidak Punya Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak

 Kota Kupang Tidak Punya  Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) akan mendorong Pemerintah Kota Kupang untuk memiliki Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Kepala DP3A NTT, Iien Adriany kepada VN di ruang kerjanya, Selasa (12/1) menyebut kota termasuk yang belum memiliki P2TP2A hingga saat ini. “Nah, kota bagaimana? Kayak P2TP2A tempat untuk ketika perempuan kena masalah, kota tidak punya P2TP2A, yang ada provinsi yang sebetulnya urus yang lebih luas bukan mengurus permasalahan di kota saja, ya itu harusnya pihak kota dong,” kata dia. Untuk diketahui, saat ini ada 18 P2TP2A di 22 kabupaten kota di Provinsi NTT. Demikian ia ingin adanya pembenahan terkait ini dan Pemerintah Kota Kupang dapat berperan menangani masalah lewat P2TP2A sendiri. “Kan Kalau terus seperti ini kita bukan lagi provinsi karena urus kota terus. Kota Kupang ini belum ada. Ya, karena provinsi ada mereka tidak ben

Perlindungan Anak: Capai 269 Kasus, Angka Pernikahan Usia Dini di Sikka, NTT, hingga Juni 2020

 Angka Pernikahan Usia Dini di Sikka, NTT, hingga Juni 2020 Capai 269 Kasus Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Pemberdayaan Peremupan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sikka, dr. Maria Bernadina Sada Nenu , MPH. Foto: Mario WP Sina. MAUMERE - Tingginya angka pernikahan usia dini di Kabupaten Sikka menjadi perhatian serius Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sikka.    Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2019, angka pernikahan usia dini mencapai 450 kasus. Sedangkan hingga Juni 2020, pernikahan usia dini di Kabupaten Sikka tercatat sebanyak 269 kasus. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sikka, dr. Maria Bernadina Sada Nenu , MPH kepada media ini saat mengikuti kegiatan pembukaan Kongres Anak Nasional pada Senin (21/9/2020) di Aula SOS Villages Children, Jalan Dua Toru, Iligetang - Maumere, Kabupaten Sikka. Disebutkan, angka pernika

Pendekatan Impian: Tips Menangani Stres dan Menghadapi Anak di Tengah Pandemi

  Tips Menangani Stres dan Menghadapi Anak di Tengah Pandemi   Selama pandemi Covid-19, sebagai manusia tentu kuta mengalami stres karena harus menghadapi dan beradaptasi dengan berbagai perubahan di berbagai aspek kehidupan. Kondisi ini bukan hanya dirasakan oleh orang tua tetapi juga bisa dirasakan anak-anak. Untuk mengantisipasi dan menangani stres, kita bisa menyikapinya dengan cara meluangkan waktu untuk diri sendiri sehingga tetap rileks dan penting melakukan refleksi diri. “Salah satu cara relaksasi adalah dengan cara menarik nafas yang cukup panjang kemudian menahan jangan dihembuskan secara perlahan lewat mulut. Selain relaksasi orang tua juga bisa mengambil langkah untuk merefleksi diri dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama cukup 1 sampai 2 menit, kita tarik napas kemudian kita relaks. Refleksi diri juga tidak membutuhkan waktu yang lama cukup 1 atau 2 menit sudah bisa membuat kita lebih tenang dan dapat mengendalika

Perlindungan Anak: Pulang Main Bola Voli, Pelajar SMP di Sikka Ini Diajak ke Maumere Lalu Disetubuhi

  Pulang Main Bola Voli, Pelajar SMP di Sikka Ini Diajak ke Maumere Lalu Disetubuhi MAUMERE-Sungguh menyedihkan kejadian yang menimpa MRAT (15), pelajar SMP di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka ini. Cita-citanya meraih masa depan harus pupus dan sirna lantaran perbuatan ED (22), warga salah satu desa di Kecamatan Hewokloang. Kisah naas yang menimpa MRAT ini karena ED telah melakukan hubungan badan dengan MRAT yang masih dibawah umur. Di mana perbuatan ED ini telah dilaporkan keluarga korban ke Polres Sikka pada tanggal 12 November 2020 lalu. Keluarga korban dalam laporannya kepada Polres Sikka menjelaskan, peristiwa naas yang dialami MRAT terjadi pada Minggu (8/11/2020) malam. Awalnya, korban yang baru pulang bermain bola volley di lapangan ditawari pelaku guna diantar pulang ke rumahnya memakai sepeda motor. Usai korban naik motor, bukannya diantar ke rumah malah korban dibawa ke Maumere. Di Maumere, korban dipaksa pelaku melakukan hubungan badan.

Perlindungan Anak: Bertambah Banyak Anak Yang Positif Covid-19 di Kota Kupang

Bertambah Banyak Anak Yang Positif Covid-19 di Kota Kupang, Orang Tua Jangan Bawa Anak Ke Pesta Jumlah anak yang terpapar Covid-19 di Kota Kupang semakin bertambah karena itu orang tua diharapkan untuk betul-betul mempraktikan protokol kesehatan. Selain itu juga, orang tua diharapkan untuk tidak membawa anak ke tempat kerumunan atau pesta atau syukuran. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji yang dikonfirmasi mengenai anak yang terpapar Covid-19 mengakui kalau jumlahnya semakin bertambah. "Karena itu terkait dengan jumlah anak-anak di Kota Kupang yang terpapar covid-19, dapat kami himbau kepada seluruh warga masyarakat terutama para orang tua untuk betul- betul memperhatikan hal ini. Terutama dengan kehadiran kita di tempat pesta atau syukuran, jangan bawa anak ke tempat keramaian karena anak sangat rentan terhadap corona," katanya. Ernest menegaskan, golongan yang sangat rentan dengan Covid-19 adalah anak, lansia da

Berita: Jalan ke SDN Fatubena Kolhua Rusak Berat

Jalan ke SDN Fatubena Kolhua Rusak Berat Akses jalan menuju Sekolah Dasar Negeri ( SDN) Fatubena, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa Kota Kupang saat ini dalam kondisi rusak berat. Kondisi jalan yang rusak berat tersebut apabila kita melewati Petuk dan Benoha. Sebab menuju sekolah tersebut bisa juga melewati Desa Baumata Kecamatan Amabi Oefeto. Tetapi bisa juga kita melintasi melalui wilayah barat Desa Tunfeu Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. Namun jarak tempuhnya cukup jauh. Pengalaman selama ini jika melintasi wilayah barat maka kita akan membutuhkan waktu sekitar satu satu sampai dua jam. Jalan yang usak berat ini membuat jarak tempuh lebih lama menuju ke sekolah. Kondisi jalan yang kondisi parah tersebut akan semakin rusak manakala hujan mulai mengguyur seperti yang sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Kondisi jalan yang rusak tersebut akan semakin parah dan berlumpur. Selama ini anak-anak kami yang hendak ke sekolah terpaksa harus menggunakan kaki kosong

Berita: Kekerasan Terhadap Anak di NTT Makin Meresahkan

  Kekerasan Terhadap Anak di NTT Makin Meresahkan KUPANG - Kekerasan terhadap anak di Provinsi NTT akhir-akhir ini makin meresahkan. Pasalnya kasus itu terjadi di tempat atau lembaga publik,termasuk lembaga pendidikan. Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT, Veronika Ata,S.H,M.H Menurut Veronika, Jekerasan terhadap anak kian marak akhir-akhir ini dan sangat meresahkan. Berbagai kasus ini selalu terjadi bukan saja di rumah, tetapi sudah merambat sampai di tempat-tempat atau lembaga publik, terutama di sekolah. "Kita sangat sesalkan ketika kasus ini terjadi di lembaga pendidikan. Kekerasan yang dialami ini baik secara fisik, psikis maupun kekerasan sexual," kata Tory sapaan Veronika Ata. Dijelaskan, kebanyakan pelaku merupakan orang-orang dekat antara lain seperti orang tua, keluarga, guru, teman dan hanya sedikit yang tidak dikenal. Bahkan, lanjutnya, kekerasan seksual juga marak terjadi di sekolah. "Selama ini LPA NTT mendampingi