Skip to main content

Posts

Frans Lebu Raya Minta Maaf

KUPANG – Suksesi Pilgub NTT telah usai. Namun kebersamaan masyarakat maupun elit politik sempat renggang selama pilgub berlangsung. Karena itu, Gubernur NTT Frans Lebu Raya meminta semua pihak untuk menyudahi ‘selisih’ Pilgub dan mulai bersatu padu membangun NTT. “Masa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur sudah kita lewati bersama. Tapi setelah pesta politik tersebut, tugas kita adalah mengisi pembangunan. Untuk itu, kami mohon dukungan dan doa dari bapa, mama, saudara – saudari sekalian, seluruh masyarakat NTT. Dukungan kalian akan menguatkan kami memimpin masyarakat dan daerah ini menuju masa depan yang lebih baik,” pintanya. Sebagai manusia, kata Frans, dirinya tak luput dari salah, apalagi selama berlangsungnya Pilgub NTT. Karena itu dirinya meminta maaf kepada semua pihak.  “Saya mohon maaf jika selama ini telah melakukan hal-hal yang mungkin telah menyakitkan (Anda),” ujarnya.

Mendagri Lantik FRENLY, Esthon Dipuji

KUPANG –  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi melantik pasangan Drs. Frans Lebu Raya – Beni A. Litelnoni, SH, M.Si (FRENLY) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2013-2018 pada Selasa (16/7/13) sekitar pukul 10.00 WITA di gedung DPRD NTT. Dalam sambutannya, Mendagri meminta semua pihak untuk mengakhiri tak baku enak akibat kompetisi Pilgub NTT. ”Saya mengajak semua pihak untuk mengakhiri kompetisi dan bergandengan tangan membangun daerah ini. Tinggalkan perbedaan. Mulai hari ini mari kita bahu-membahu membangun NTT,” pintanya. Mendagri juga meminta semua bupati dan walikota di NTT untuk bersinergi dengan gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah.  “Jangan seperti di daerah lain yang tidak menghargai undangan gubernurnya,” katanya. Di tempat yang sama, Mendagri memuji sikap ksatria mantan Wakil Gubernur NTT Ir. Esthon L Foenay, M.Si yang walau sempat ‘bersitegang’ dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam Pilgub NTT, namun mau menerima kekalah

Lens Elo, Si Penjual Kacang Keliling Yang Mampu Kuliahkan Anak

SHARE THIS Ekonomi KUPANG – Dibawah terik matahari yang menyengat, Lens Elo (52) selalu kesana kemari menawarkan dagangannya. Satu demi satu calon pembeli didekati. Ada yang menolak, ada pula yang langsung membeli. “Kalau mangkok kecil ini Rp2000, kalau yang besar Rp5000,” ujar pria uban yang tinggal di Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM) Kota Kupang itu saat bincang-bincang dengan sergapntt.com di pelataran Kantor Pengadilan Tipikor Kupang di jalan Kartini II Kota Kupang, Rabu (10/4/13). Ya,,, Lens Elo adalah pedagang kacang tanah rebus di daerah Kota Baru Kota Kupang. Sudah 20 tahun ia geluti usaha itu dengan berjalan kaki. Hasilnya lumayan, sehari ia mampu meraih untung Rp50 ribu hingga Rp75 ribu. “Ini untuk makan minum sehari-hari, dan untuk uang sekolah dua anak saya yang sedang kuliah di PGRI Kupang,” katanya. Lens menjelaskan, kedua anaknya yang sedang kuliah di PGRI Kupang adalah Yesaya Elo (Semester 6) dan Moses Elo (Semester 2). “Hanya satu harapa

Asnat Bell, Guru Honor Yang Hanya Dibayar Rp50 Ribu Per Bulan

KUPANG – Asnat Bell, seorang guru honor di Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tiba-tiba menjadi perhatian publik. Guru kelas 1 SD GMIT ini hanya digaji Rp50 ribu per bulan. Sudah begitu 3 – 4 bulan sekali, baru jeri payahnya dibayar.   Setiap hari, ibu tiga anak ini mengajar selama 7 jam untuk 9 mata pelajaran. Berbekal ijasah SMA, ia mulai menjadi guru sejak tahun 2002. Itu karena panggilan jiwa dan kepedulian untuk mengentaskan kebodohan dan kemiskinan yang ada di hadapannya. Penderitaan Asnat menjadi lengkap dengan keadaan geografis Amanuban Timur yang kering, dingin, dan susah air. Asnat pingin jadi PNS? Owww pingin sekali! Tapi apa daya, keinginannya itu hanya menjadi harapan semu. Karena pemerintah memberi syarat, seorang guru boleh menjadi PNS apabila mengantongi ijasah minimal D3. Namun syarat itu tak menggoyahkan semangat Asnat untuk terus mengajar, mengajar dan mengajar. Apalagi di desa tempat Asnat mengajar, banyak sekali anak-anak putus sekolah.

Karo Umum Tahan Gaji Honorer Kantor Gubernur NTT

Kanisius Beka, Kepala Biro (Karo) Umum Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur menahan gaji jatah bulan Juli 2013 milik 53 orang pegawai honorer di Kantor Gubernur NTT tanpa alasan yang jelas.  Sesuai jadwal, seharusnya gaji para honorer yang bekerja sebagai tenaga pengaman, cleaning servis dan sopir itu dibayar pada tanggal 28 Juni atau selambat-lambatnya 1 Juli 2013 dan masing-masing menerima Rp. 1.020.000. Penahan gaji oleh Karo Umum tersebut bukan baru pertama kali, tetapi sudah sering terjadi. Termasuk ketika para honorer menolak permintaan sang Karo agar semua tenaga honorer membantu dirinya mengecor rumah tingkat miliknya yang terletak di Belo, Kota Kupang. “Saat itu gaji kami juga ditahan,” ujar salah seorang honorer yang meminta namanya tidak ditulis. Menurut dia, semenjak Karo Umum dijabat oleh Kanis Beka, para tenaga honorer di Kantor Gubernur NTT sering dipersulit dan beban kerja lebih banyak dari biasa. “Zaman pak Bruno Kupok (mantan Karo Umum yang kini menjabat Kepa

Setelah Presiden SBY Sahkan FRENLY Sebagai Gubernur Dan Wakil Gubernur NTT, Hari Ini Pelantikan Oleh Mendagri

KUPANG -Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengesahkan pasangan Frans Lebu Raya dan Benny Alexander Litelnoni (FRELY) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2013-2018. Pengesahan itu ditandai dengan penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 83/P Tahun 2013, tanggal 11 Juli 2013 tentang pengangkatan FRENLY sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. “Presiden RI telah menandatangani Keppres Nomor 83/P tahun 2013, tanggal 11 juli 2013, tentang pengesahan pengangkatan Drs. Frans Lebu Raya dan Drs. Benny Alexander Litelnoni, M.Si masing-masing sebagai gubernur dan wakil gubernur NTT masa jabatan 2013-2018,” kata Kepala Biro (Karo) Administrasi Pemerintahan Setda NTT, Drs. Willem Foni. Willem menjelaskan, dengan ditandatanganinya keppres tersebut, maka pasangan Frenly tinggal menunggu dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi pada Selasa (16/7/2013) di ruang sidang utama DPRD NTT. Sementara itu, Mendagri dipastikan akan tib

Terima Kasih Viktor Lerik: Esthon Resmikan Viktor Lerik Sport Center

Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, secara resmi meresmikan Viktor Lerik Sport Center di Jalan SK Lerik, Kupang, Sabtu (13/7/2013). Esthon mengucapkan terima kasih kepada Viktor Lerik karena telah mendukung pembinaan olahraga di NTT. "Saya atas nama masyarakat olahraga di NTT mengucapkan terima kasih kepada Bapak Viktor Lerik. Sumbangannya terhadap pembinaan olahraga di NTT sangat besar. Kalau saja di tiap daerah ada satu saja orang seperti Viktor Lerik, maka olahraga di NTT akan sangat berkembang. Prestasi bukan lagi menjadi sesuatu yang mustahil karena kita akan punya banyak pilihan atlet," kata Esthon. Esthon mengatakan, futsal merupakan olahraga yang berkembang sangat pesat. Buktinya, kata Esthon, tak hanya digemari semua kalangan, tetapi lapangan futsal sudah dibangun di semua daerah. "Manfaatkan fasilitas yang ada untuk meraih prestasi," kata Esthon. Viktor Lerik dalam sambutannya, mengatakan, niat untuk membangun lapangan futsal