Tanaman jagung jenis komposit cocok untuk dikembangkan di daerah yang memiliki
karakteristik iklim semi arid atau setengah kering seperti di Nusa Tenggara
Timur.
Kepala Seksi Kerja sama dan Pelayanan Pengkajian BPTP NTT, Yohanes
Leki Seran di Kupang, Minggu (9/12/12), mengatakan, pemerintah setempat telah
melakukan penangkatan benih untuk petani.
Ia mengatakan, hal itu penting karena produksi jagung selain untuk
konsumsi juga dapat digunakan sebagai benih musim tanam tahun berikutnya.
Tanaman jagung jenis komposit ini cocok di NTT, karena merupakan jenis
pangan yang tahan lama dan berfungsi untuk pangan cadangan beberapa tahun ke
depan.
"NTT setiap tahun dilanda rawan pangan, sehingga cocok
mengembangkan jenis tanaman jagung, sehingga dapat menolong terutama pada
musim-musim paceklik seperti Januari hingga Maret," katanya.
Sedangkan untuk jenis hybrida katanya, tidak digunakan untuk konsumsi
manusia dan hasilnya tidak disimpan sebagai bibit untuk musim tanam berikutnya,
karena lebih bersifat agribisnis atau untuk diperdgangkan.
Selain itu, hybrida ini cocok ditanam pada lahan yang luas dengan
tujuan untuk agribisnis, sementara lahan yang tersedia di Nusa Tenggara Timur
saat ini tidak mencukup untuk penembangan jenis jagung ini.
Ia mengatakan, meskipun berbeda dari aspek produksi dan hasil serta
karakteristik wilayah pengembangan, namun ketiga jenis jagung ini diketegorikan
sebagai tanaman umur pendek dengan tenggat waktu antara 65-110 hari atau dua
hingga tiga bulan.
"Artinya wilayah NTT yang memiliki musim kemarau mencapai delapan
bulan dan musim basah hanya empat bulan, memang sangat cocok untuk
mengembangakan jenis komoditi ini," katanya.
Ia mengakui ada perbedaan yang cukup mencolok diantara ketiga jenis
ini komoditi ini seperti produktivitas, umur tanaman, kebutuhan benih dan
pasar.
Dari aspek produktivitas misalnya jagung lokal ukuran satu ton/ha
setara dengan 3-4 ton/ha jagung komposit atau lima ton/ha jagung hybrida.
Sedangkan dari aspek umur, jagung lokal 120 hari, komposit 65-95 hari
dan jagung hybrida 100-110 hari dapat dipanen dan demikian pula pasar jagung
lokal belum ada pasar, komposit jarang ada pasar dan hybrida ada pasarnya.
(Ant/OL-3)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2012/12/09/368842/290/101/Jagung-Komposit-Cocok-Ditanam-di-NTT
Comments
Post a Comment